Aswajabuleleng | Baznas Kabupaten Buleleng melalui stasiun radio RRI Pro 1 jam 16.00 wita membuat dialog interaktif terkait manfaat bayar zakat fitrah dan zakat mal serta teknis bagaimana menjadi amil yang benar dan sah, sehingga para muzakki terbantu untuk menyalurkan zakat kepada pihak yang berhak menerima sehingga kewajibannya kepada Allah atas dirinya dan hartanya terpenuhi. (Rabu, 20/4/2022).
Sebagai narasumber pertama Ustadz Ali Mas'ud Hadi S.Pd.I dan Narasumber kedua Ustadz H. Edi Buimin S.Ag., M.M. ketua baznas Buleleng ditemanin host Mbak Ratih sebagai pemandu acara bincang-bincang tentang bagaimana zakat, manfaat zakat, penyesalan bagi yang mengindahkan zakat, kriteria pemenerima zakat dan permasalahan yang ada di masyarakat.
Ustadz Aly mengatakan Zakat merupakan kewajiban setiap muslim baik laki-laki, maupun perempuan dewasa maupun anak kecil jika ia menemukan akhir bulan ramadhan dimalam takbiran (malam hari raya) maka ia berkewajiban membayar zakat fitrah sebesar 1 Sho' makanan pokok mereka setara dengan beras 2.5 / 2.7 Kg diberikan kepada 8 asnaf (golongan yang berhak menerima zakat).
Dengan berkembangnya ilmu fiqih dimasyarakat untuk kewajiban zakat mereka mengeluarkan zakat dengan memakai uang sesuai dengan perkembangan informasi dengan mengikuti salah satu 4 madzab yang membolehkan, hal ini juga sesuai dengan pendapat imam abu hanifah.
Allah Swt menjadikan zakat merupakan salah satu bagian dari bangunan islam yang kokoh setelah kewajiban sholat, kita tahu sholat merupakan syariat yang paling tinggi dalam kewajiban sebagai urutan pertama dalam rukun islam. Kewajiban zakat sebagaimana sabda Allah Swt.
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرَّاكِعِيْنَ
"Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk" (al baqoroh ayat 43).
Tidak ada satu pun perkara yang diperintahkan oleh Allah subhanahu wata‘ala kecuali Allah menjanjikan imbalan dan keutamaan bagi orang yang melaksanakannya. Termasuk di antaranya adalah zakat. Keutamaan dan imbalan bagi orang yang melaksanakan zakat banyak disampaikan di dalam Al-Qur’an dan Hadits.
1. Untuk membersihkan diri dan hartanya, saat puasa ia sering melaksanakan perkara yang buruk yang tidak sampai membatalkan puasa tentunya baik disengaja maupun tidak semisal berkata jorok, mempunyai unek-unek buruk, marah, ghibah, tamak, rakus, kikir dll. demikian membuat puasa kita kurang sempurna sehingga dengan adanya orang membayar zakat ini nanti akan menjadikan sempurna, puasanya bersih sehingga diterima oleh Allah.
خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
"Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka.
عن ابن عباس فرض رسول الله صلى الله عليه وسلم زكاة الفطر طهرةً للصائم من اللغوِ و الرَّفث وطعمةً للمساكين فمن ادّاها قبل الصلاة فهي زكاة مقبولة ومن ادّاها بعد الصلاة فهي صدقة من الصدقات
2. Keberkahan pada sisa hartanya
Baginda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
حَصِّنُوا أمْوالَكُمْ بالزَّكاةِ
“Bentengilah harta kalian dengan zakat.” (HR. al-Baihaqi) Dan Beliau juga bersabda:
مَنْ أَدَّى زَكَاةَ مَالِهِ فَقَدْ ذَهَبَ عَنْهُ شَرُّهُ
“Barangsiapa membayar zakat hartanya, maka kejelekannya akan hilang dari dirinya.” (HR. Al -haitsami)
Orang yang membayar zakat maka sama halnya dia mengasuransikan dirinya, terjamin baginya dan hartanya kepada Allah
3. Masuk ke dalam surga, sebagaimana janji Allah dalam firman-Nya:
لَكِنِ الرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ مِنْهُمْ وَالْمُؤْمِنُونَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَالْمُقِيمِينَ الصَّلَاةَ وَالْمُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالْمُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أُولَئِكَ سَنُؤْتِيهِمْ أَجْرًا عَظِيمًا
“Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orangorang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang Itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar.” (QS. An-Nisa’: 162)
Yang dimaksud dengan pahala besar dalam ayat ini adalah jaminan surga bagi orang-orang yang patuh membayar zakat.
|
Di stasiun radio RRI Pro 1 Singaraja (dok. Edi)
|
4. Diampuni kesalahan-kesalahannya. Allah berfirman
وَلَقَدْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيبًا وَقَالَ اللَّهُ إِنِّي مَعَكُمْ لَئِنْ أَقَمْتُمُ الصَّلَاةَ وَآتَيْتُمُ الزَّكَاةَ وَآمَنْتُمْ بِرُسُلِي وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا لَأُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَلَأُدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ
“Dan Sesungguhnya Allah telah mengambil Perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya aku beserta kamu, Sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik Sesungguhnya aku akan menutupi dosa-dosamu. dan Sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka Barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, Sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.” (QS. Al-Ma’iddah: 12)
Dengan ayat ini Allah menjanjikan ampunan dosa bagi orang yang membayar zakat sekaligus menjanjikan jaminan surga sebagaimana ayat sebelumnya.
5. Mendapatkan petunjuk dan hidayah dalam segala urusan, Allah berfirman:
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah: 18).
Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang patuh membayar zakat, memiliki harapan besar mendapatkan petunjuk dalam segala urusannya.
6. Harta yang dimiliki menjadi barakah, berkembang semakin baik dan banyak, baginda Nabi Muhammad bersabda:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
“Sedekah (zakat) tidak akan mengurangi harta” (HR. Muslim)
Hadits ini menegaskan bahwa zakat seseorang tidak akan mengurangi hartanya sedikitpun. Artinya meskipun harta seseorang berkurang karena digunakan membayar zakat, namun setelah dizakati hartanya akan menjadi penuh barakah dan bertambah banyak sebagaimana yang dijelaskan oleh imam an-Nawawi di dalam kitab beliau Syarh an-Nawawi ala Muslim:
ذكروا فيه وجهين احدهما معناه أنه يبارك فيه ويدفع عنه المضرات فينجبر نقص الصورة بالبركة الخفية وهذا مدرك بالحس والعادة والثاني أنه وإن نقصت صورته كان في الثواب المرتب عليه جبر لنقصه وزيادة إلى أضعاف كثيرة “
Di dalam hadits di atas ulama menyebutkan dua sisi. Satu, hartanya akan diberkahi, dijauhkan dari bahaya-bahaya kemudian kekurangan hartanya ditutupi dengan berkah yang samar. Hal ini terlihat nyata dan terbukti secara adat. Kedua, meskipun kelihatannya berkurang sebab dizakatkan, namun hartanya berada di dalam pahala yang akan menutupi kekurangan hartanya tersebut dan akan mendatangkan tambahan lipat ganda”.
Kemudian ustad H. Edi buimin menambahkan keutamaan bagi yang telah menunaikan zakat akan diterima ibadah puasanya sebagaimana hadist dari riwayat ibnu shosro dan jarir.
7. Diterimanya amal ibadah puasa sebagai imbalan bagi orang yang mau membayar zakat.
اِبنُ صَصْرَی عَن جَریر اِنَّ شَهْرَ رَمَضَانَ مُعَلَقُ بَینَ السّماء والارْضِ لایُرْفَعُ اِلّاَبِزَكَاۃِالفِطْرِ۰ارسادالعباد ص٢٧٤.
"Ibnu shosro' dari jarir sesungguhnya amal ibadah puasa bulan ramadhan itu digantung (masih menggantung) diantara langit dan bumi tidaklah diangkat (diterima) kecuali kalau ia telah menunaikan zakat fitrah (irsyadul ibad hal 278).
Ancaman bagi orang yang tidak mau (pelit/kikir) atau enggan menunaikan zakat maka kelak ia akan dikalungkan hartanya dihari qiyamah sebagai siksaan yang memberatkan dirinya.
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ بِمَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ هُوَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۗ سَيُطَوَّقُوْنَ مَا بَخِلُوْا بِهٖ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَلِلّٰهِ مِيْرَاثُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ࣖ
"Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.(Qs. Ali imron 180)"
Ketua Baznas H edi buimin memberikan masukan bagi masyarakat muslim untuk para relawan yang mengelola atau menyalurkan zakat untuk mendaftarkan menjadi amil baik mereka yang berada di masjid, mushola atau madrasah untuk menjadi mitra yang sah UPZ (unit pengumpul zakat) dan nanti kita berikan bimbingan biar tidak salah dalam prakteknya.
Ustad Ali mas'ud hadi diakhir dialog interaktif baznas di stasiun radio RRI Pro 1 RRI singaraja mengatakan pada kesimpulan penutup acara bagaimana tidak terjaga harta dan pribadi muzaki dan merasa sangat menyesal sekali jika dia mengetahui keutamaan-utamaan zakat, bahkan kelak ia akan lebih menyesal yakni mereka yang telah mendapatkan ancaman adzab bagi orang yang enggan melaksanakan perintah wajib baginya.
Sahut host mbak ratih betul pak ustad Jangan sampai menyesal dikemudian hari, tapi ngomong2-ngomong maklum yah kalau penyesalan pastinya diakhir kalau diawal namanya pendaftaran pak ustad sambut kelekar tawa bersama. ***
Sumber : Aly masud
Editor : Arif Surahman
0 Comments