ASWAJA.BULELENG ~ Sektor Usaha Mikro dan Kecil (UMK) memegang peranan sangat besar dalam kondisi perekonomian Indonesia, disamping itu industri halal kini sedang menjadi sorotan baik di dalam maupun luar negeri.
Jika berjalan beriringan, keduanya akan menjadi potensi besar untuk menguatkan kondisi perekonomian Indonesia. Sertifikasi halal menjadi kunci penyelarasan industri halal dengan UMK.
Potensi ini bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin, perlu disadari hal tersebut tidak akan terwujud jika tidak adanya kolaborasi antar-pemangku kepentingan. Dalam hal ini, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) mengambil perannya sebagai pelopor Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) di Indonesia.
Foto ilustrasi google (by. Arif paon) |
Hampir genap sebulan LPH LPPOM MUI melangsungkan Program Peduli UMK dan mengadakan sebuah festival pada 22 Mei 2021 lalu, festival tersebut menarik antusias para pelaku UMK dari seluruh penjuru Indonesia, Festival yang merupakan hasil kerja sama LPPOM MUI Pusat dan LPPOM MUI Provinsi dari seluruh Indonesia ini mencakup fasilitasi bimbingan teknis sertifikasi halal, proses audit, sampai dikeluarkannya Ketetapan Halal.
Sebanyak 3.166 pelaku UMK telah mendaftarkan usahanya dalam program ini, 644 diantaranya telah lolos mendapatkan fasilitasi sertifikasi halal. Selain itu, dalam program ini, LPPOM MUI juga memberikan bimbingan teknis kepada 1.811 pelaku UMK.
“Alhamdulillah, jumlah fasilitasi UMK dari seluruh provinsi telah melebihi target yang telah ditetapkan, dan saat ini sedang dalam proses fasilitasi sertifikasi halal. Jumlah ini semoga dapat menjadi pemicu semangat kami untuk terus memberikan fasilitasi sertifikasi halal pada waktu-waktu selanjutnya,” ujar Muti Arintawati Direktur Eksekutif LPPOM MUI.
Muti juga menjelaskan bahwa Festival Syawal LPPOM MUI 1442 H merupakan bentuk kepedulian LPPOM MUI kepada UMK untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk.
Hal Ini juga merupakan komitmen LPPOM MUI untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan jumlah produksi produk halal Indonesia, yang diharapkan dapat bersaing ke kancah global.
Pada kesempatan ini, Wapres Ma’ruf Amin menjelaskan bahwa sertifikat halal menjadi salah satu syarat produk dapat diterima di negara-negara tujuan ekspor, utamanya negara dengan jumlah penduduk beragama Islam yang tinggi, seperti negara Organisasi Kerjasama Islam Karena itu, Wapres Ma’ruf Amin menghimbau kepada seluruh pelaku UMK untuk mengurus sertifikasi halal.
“Hal ini tak lain untuk meningkatkan daya saing dan menambah nilai produk, sehingga diharapkan produk UMK dapat menjadi penguat ekonomi Indonesia, baik dalam skala nasional maupun internasional,” ujar Ma’ruf Amin
Wapres Ma’ruf Amin juga mengapresiasi LPPOM MUI yang telah menyelenggarakan program Festival Syawal LPPOM MUI 1442 H. Kepedulian LPPOM MUI terhadap UMK ditunjukkan secara nyata dalam kegiatan fasilitasi sertifikasi halal bagi UMK dari seluruh provinsi di Indonesia.
Lebih dari itu, kontribusi LPPOM MUI sebagai LPH dalam kegiatan sertifikasi halal tak perlu lagi diragukan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya terobosan LPPOM MUI yang memudahkan pelaku usaha dalam proses sertifikasi halal.
“Dengan pengalaman dan reputasi yang sudah dibangun selama lebih dari 32 tahun, saya berharap LPH LPPOM MUI dapat terus meningkatkan peran dan kontribusinya di bidang halal, sekaligus menjadi mitra strategis pemerintah dalam peningkatan daya saing UMKM, baik di pasar lokal, regional maupun di pasar global, nilai produk, sehingga diharapkan produk UMK dapat menjadi penguat ekonomi Indonesia, baik dalam skala nasional maupun internasional,” jelas Wapres Ma’ruf Amin.
Sementara itu, Buya Anwar Abbas menyebutkan LPPOM MUI telah terbukti mengemban tugasnya dengan sangat baik. Sebagai LPH, LPPOM MUI terus meningkatkan pelayanan sertifikasi halal, sehingga hasil temuan LPPOM MUI menjadi landasan penetepan kehalalan produk oleh Komisi Fatwa MUI. Tak hanya bergulat di sektor perusahaan besar, LPPOM MUI juga terus memberikan perhatian dan kepeduliannya bagi UMK.
“Saya atas nama MUI sangat mengapresiasi LPPOM MUI atas kepeduliannya terhadap UMK. Besar harapan saya, program-program seperti ini dapat terus dijalankan pada waktu-waktu mendatang dengan jumlah UMK yang semakin banyak. Tentu, saya optimis hal ini dapat terwujud dengan keunggulan yang sudah dicapai LPPOM MUI,” ujar Buya Anwar Abbas.
Mastuki menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang baik antara LPH LPPOM MUI dengan BPJPH selama ini.
“Kami menyampaikan selamat ke LPH LPPOM MUI yang telah menyelenggarakan Festival Syawal LPPOM MUI 1442 H dengan sukses. Mudah-mudahan program ini dapat dilaksanakan untuk tahun-tahun mendatang. Kami akan terus mendorong segala bentuk program penyelenggraan fasilitasi sertifikasi halal bagi UMK. Untuk mencapai sertifikasi yang mudah dan terpercaya, bersama sama masri kita bisa realisasikan,” terang Mastuki.
Pada waktu yang lain, Suhery, pemilik Jampong Surade, salah satu Rumah Potong Ayam (RPA) di Jakarta, mengungkapkan rasa bahagianya setelah melakukan proses audit halal. Menurutnya, proses ini merupakan hal yang baru baginya. Tak sekadar mendapatkan sertifikat halal untuk memperlancar bisnis, sertifikat halal membuat pembeli produknya merasa aman dan tenteram.
“Proses sertifikasi halal ini memberikan banyak pengalaman dan pengetahuan bagi saya. Hal ini memotivasi saya untuk terus menjaga kehalalan produk. Dengan memilih LPH LPPOM MUI yang telah lama berkecimpung di dunia sertifikasi halal, saya percaya seluruh prosesnya dilakukan dengan sangat detail, sehingga masyarakat tak perlu ragu lagi dalam mengonsumsi produk yang kami hasilkan,” terang Suhery.
Banyak pelaku UMK yang mengharapkan program Festival Syawal LPPOM MUI ini diadakan kembali pada tahun-tahun mendatang. Hal ini menjadi jalan bagi pelaku UMK untuk menambah daya saing dan nilai tambah produk. Sertifikat halal, bagi banyak pelaku usaha, menjadi kunci untuk memperluas pasar produknya.***
Moh elen edy wijaya
By. Suport :
Klik : 👉 : Mubina tour Singaraja jl. Melati No. 15
👉 : NUsantara Loundry jl.melati 43
👉 : Service komputer Matrix Singaraja
0 Comments